Selamat Datang Tahun 1442 Hijriyah
Hari ini kita sudah memasuki tahun baru Hijriyah 1442. Tahun Hijriyah ini pertama kali digunakan oleh Saiyina Umar bin Khatab saat Beliau duduk sebagai Khalifaurrasidin. Nama Hijriyah ini diambil dari peristiwa yang sangat bersejarah yaitu hijrahnya Nabi Muhammad SAW beserta kaum Muslimin dari Kota Mekkah ke Kota Madinah.
Orang-orang tua kita sejak dahulu sudah akrab dengan kalender Hijriyah. Mereka menyebut kalender Hijriyah dengan sebutan Penanggalan Jawa. Mereka menggunakan kalender hijriyah dalam kehidupan sehari-hari. Maka kita sebagai anak-anak tidak ada pilihan lain kecuali meneruskan apa-apa yang telah diperbuat oleh leluhur kita.
Dalam rangka menyambut tahun baru Hijriyah,maka semangat perubahan harus terus-menerus digelorakan. Semangat perubahan harus kita gelorakan agar tidak padam di tengah jalan. Semangat perubahan menjadi motor penggerak hati kita untuk senantiasa berjuang di jalan yang diridai Allah SWT.
Hati kita harus disegarkan kembali dengan semangat perubahan.Perubahan dari malas menjadi rajin, dari maksiat menjadi taat, dan dari masa bodoh menjadi peduli. Perubahan yang membawa maslahat bagi diri, keluarga, dan masyarakat.
Dalam rangka menyambut datangnya tahun baru Hijriyah, di samping perlu menggelorakan semangat perubahan, kita juga perlu meraba unur. Karena dengan bergantinya tahun, maka bertambah pula umur kita.Dan pada saat yang telah ditentukan, umur kita akan melewati garis finis atau kematian untuk menemui Allah Rabbul Izza.Sebagaimana firman Allah dalam Alquran Surat Al-Ankabut Ayat 57: " Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan".
Manusia termasuk makhluk yang bernyawa.Pada saat yang telah ditentukan akan merasakan kematian. Kematian adalah pintu untuk memasuki alam akhirat. Alam akhirat adalah alam untuk menuai apa-apa yang kita tanam saat di dunia. Jika saat di dunia kita tanam kebajikan, maka kebajikan akan kita tuai di akhirat. Sebaliknya, jika saat di dunia kita tanam keburukan, maka keburukan pula yang akan kita tuai di akhirat.
Mengingat kematian adalah suatu tindakan yang amat cerdas. Kematian itu suatu perkara yang pasti akan kita alami. Suka atau tidak suka, rela atau terpaksa, siap atau tidak kematian pasti mendatanginya. Kedatangannya mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya.
gambar kematian |
Mari kita belajar dari dari seseorang yang telah mendapat gelar "mayat". Dia tidak dapat mandi sendiri meskipun dulunya gagah perkasa. Pakaiannya hanya selembar kain kafan meskipun di dalam lemarinya bertumpuk-tumpuk pakaian mewah. Kendaraannya hanya keranda kayu meskipun di garasinya ada mobil mewah keluaran terbaru. Rumahnya hanya lubang kecil dengan ukuran 2m x 1/2m padahal di dunia dia punya rumah bagai istana kerjaan.
Apa hebatnya kita hanya menumpuk-numpuk harta dunia kalau tidak ada yang sampai di akhirat menolong kita. Apa yang dapat dibanggakan dari keturunan, kalau ternyata satu pun tidak ada yang mendoakan kita baik saat di dunia apalagi di akhirat.
Mari kita siapkan bekal untuk kehidupan di akhirat. Jadilah kita hamba Allah yang bertakwa,yakni menjalankan perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-laranganNya.
Komentar
Posting Komentar