Hari Kemerdekaan Indonesia
Setiap 17 Agustus kita,Bangsa Indonesia,memperingati hari kemerdekaan. Hari kemerdekaan adalah hari bebasnya Bangsa Indonesia dari penjajahan bangsa asing. Hari kemerdekaan adalah jembatan emas untuk memulai kehidupan baru yang terlepas dari jerat kaum penjajah. Hari kemerdekaan adalah karunia Allah yang wajib kita syukuri.
Tujuan memperingati hari kemerdekaan adalah agar tumbuh subur rasa cinta kita sebagai generasi penerus terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rasa cinta ini akan melahirkan tindakan untuk menjaga dan merawat Republik Indonesia sebagai rumah kita sendiri. Kita sebagai generasi muda siap menjadi tumbal demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bagaimana cara menjaga dan merawat Republik Indonesia agar tetap tegak? Menjaga dan merawat Republik Indonesia harus dilakukan oleh seluruh elemen bangsa. Aparatur negara,baik sipil atau militer harus bekerja keras,disiplin,dan jujur. Para pengusaha harus senantiasa berkarya demi kemajuan negeri. Pelajar dan mahasiswa harus giat belajar dan berinovasi. Ulama selalu menuntun umat ke jalan yang benar.Para pemuda semangat bekerja dan tidak ada yang menjadi pengangguran. Pendek kata,seluruh elemen bangsa harus melakukan eksen dan tidak ada satu pun yang berpangku tangan.
Menjaga dan merawat Republik Indonesia sebagai rumah kita sendiri,merupakan wujud syukur kita akan nikmat kemerdekaan yang Allah karuniakan kepada bangsa kita. Kalau kita menyukuri nikmat kemerdekaan,maka Allah akan menambah nikmatNya kepada kita. Sebaliknya jika kita mengingkari nikmat Allah,maka sesungguhnya azab Allah amat pedih. Sebagaimana firman Allah dalam Alquran Surat Ibrahim ayat 7 yang berbunyi : "Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan,"Sesung-guhnya jika kamu bersyukur,pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu,dan jika kamu mengingkari nikmatKu,maka sesungguhnya azabKu sangat pedih."
Kemerdekaan yang kita bicarakan ini adalah kemerdekaan yang berkaitan dengan tanah,air,dan bangsa. Kemerdekaan ini adalah kemerdekaan lahiriyah. Kemerdekaan lahiriyah ini harus dipertahankan,dijaga,dan dirawat. Karena di bumi Pertiwi ini kita hidup,beribadah,berkarya,dan meninggal.
Sekarang bagaimana dengan diri kita? Apakah diri kita sudah merdeka dari hawa nafsu? Sebagian besar dari kita tidak menyadari akan bahayanya hawa nafsu. Hawa nafsu yang selalu menjerumuskan manusia ke lembah kehinaan. Hawa nafsu yang selalu mengajak pada kemaksiatan yang dibungkus dengan keindahan. Hawa nafsu yang selalu menjauhi rida Allah. Hawa nafsu merupakan pintu syetan untuk menyeret manusia ke neraka Jahanam.
Tanda-tanda orang yang menjadi budak hawa nafsu antara lain,
-tidak mengerjakan shalat fardu lima waktu
-tidak berpuasa di bulan Ramadhan tanpa alasan yang dibenarkan syara
-meskipun mampu tidak mengeluarkan zakat dan tidak pergi haji ke baitullah
-suka berbuat maksiat,berjudi,mabuk-mabukan,mencuri,menindas,dan kejahatan lainnya.
Apakah hawa nafsu harus kita musnahkan? Hawa nafsu tidak bisa kita musnahkan. Hawa nafsu harus kita kendalikan agar tidak binal. Hawa nafsu yang sudah terkendali akan menjadi hawa nafsu yang mardiyah. Hawa nafsu yang mardiyah akan menjadi penggerak untuk mencari rida Allah SWT.
Bagaimana cara mengendalikan hawa nafsu agar menjadi hawa nafsu yang mardiyah? Cara mengendalikan hawa nafsu antara lain,
-setiap hari beristghfar minimal 100 kali
-mendengarkan dan mengamalkan nasihat ulama billah
-bergaul dengan orang-orang shaleh
-dan selalu memohon pertolongan Allah agar hatinya selalu dibimbing ke jalanNya. Demikianlah beberapa hal yang perlu kita lakukan agar hawa nafsu menjadi mardiyah.
Tujuan memperingati hari kemerdekaan adalah agar tumbuh subur rasa cinta kita sebagai generasi penerus terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rasa cinta ini akan melahirkan tindakan untuk menjaga dan merawat Republik Indonesia sebagai rumah kita sendiri. Kita sebagai generasi muda siap menjadi tumbal demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bagaimana cara menjaga dan merawat Republik Indonesia agar tetap tegak? Menjaga dan merawat Republik Indonesia harus dilakukan oleh seluruh elemen bangsa. Aparatur negara,baik sipil atau militer harus bekerja keras,disiplin,dan jujur. Para pengusaha harus senantiasa berkarya demi kemajuan negeri. Pelajar dan mahasiswa harus giat belajar dan berinovasi. Ulama selalu menuntun umat ke jalan yang benar.Para pemuda semangat bekerja dan tidak ada yang menjadi pengangguran. Pendek kata,seluruh elemen bangsa harus melakukan eksen dan tidak ada satu pun yang berpangku tangan.
Menjaga dan merawat Republik Indonesia sebagai rumah kita sendiri,merupakan wujud syukur kita akan nikmat kemerdekaan yang Allah karuniakan kepada bangsa kita. Kalau kita menyukuri nikmat kemerdekaan,maka Allah akan menambah nikmatNya kepada kita. Sebaliknya jika kita mengingkari nikmat Allah,maka sesungguhnya azab Allah amat pedih. Sebagaimana firman Allah dalam Alquran Surat Ibrahim ayat 7 yang berbunyi : "Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan,"Sesung-guhnya jika kamu bersyukur,pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu,dan jika kamu mengingkari nikmatKu,maka sesungguhnya azabKu sangat pedih."
Kemerdekaan yang kita bicarakan ini adalah kemerdekaan yang berkaitan dengan tanah,air,dan bangsa. Kemerdekaan ini adalah kemerdekaan lahiriyah. Kemerdekaan lahiriyah ini harus dipertahankan,dijaga,dan dirawat. Karena di bumi Pertiwi ini kita hidup,beribadah,berkarya,dan meninggal.
Sekarang bagaimana dengan diri kita? Apakah diri kita sudah merdeka dari hawa nafsu? Sebagian besar dari kita tidak menyadari akan bahayanya hawa nafsu. Hawa nafsu yang selalu menjerumuskan manusia ke lembah kehinaan. Hawa nafsu yang selalu mengajak pada kemaksiatan yang dibungkus dengan keindahan. Hawa nafsu yang selalu menjauhi rida Allah. Hawa nafsu merupakan pintu syetan untuk menyeret manusia ke neraka Jahanam.
Tanda-tanda orang yang menjadi budak hawa nafsu antara lain,
-tidak mengerjakan shalat fardu lima waktu
-tidak berpuasa di bulan Ramadhan tanpa alasan yang dibenarkan syara
-meskipun mampu tidak mengeluarkan zakat dan tidak pergi haji ke baitullah
-suka berbuat maksiat,berjudi,mabuk-mabukan,mencuri,menindas,dan kejahatan lainnya.
Apakah hawa nafsu harus kita musnahkan? Hawa nafsu tidak bisa kita musnahkan. Hawa nafsu harus kita kendalikan agar tidak binal. Hawa nafsu yang sudah terkendali akan menjadi hawa nafsu yang mardiyah. Hawa nafsu yang mardiyah akan menjadi penggerak untuk mencari rida Allah SWT.
Bagaimana cara mengendalikan hawa nafsu agar menjadi hawa nafsu yang mardiyah? Cara mengendalikan hawa nafsu antara lain,
-setiap hari beristghfar minimal 100 kali
-mendengarkan dan mengamalkan nasihat ulama billah
-bergaul dengan orang-orang shaleh
-dan selalu memohon pertolongan Allah agar hatinya selalu dibimbing ke jalanNya. Demikianlah beberapa hal yang perlu kita lakukan agar hawa nafsu menjadi mardiyah.
Komentar
Posting Komentar